PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBENTUK : POPULARITAS BUDAYA POP JEPANG PADA KOMUNITAS COSPLAY YAGARO JAPANESE CLUB

research
  • 23 Mar
  • 2025

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBENTUK : POPULARITAS BUDAYA POP JEPANG PADA KOMUNITAS COSPLAY YAGARO JAPANESE CLUB

Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana media sosial berkontribusi dalam membangun popularitas budaya pop Jepang di kalangan generasi muda, khususnya pada komunitas cosplay Yagaro Japanese Club. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi strategi penggunaan media sosial, dampaknya terhadap identitas komunitas, serta kontribusi terhadap popularitas budaya pop Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial, khususnya platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, memainkan peran penting sebagai sarana promosi dan interaksi bagi komunitas cosplay. Melalui fitur-fitur seperti video pendek, cerita, dan kolaborasi dengan influencer, komunitas ini berhasil memperluas jangkauan budaya pop Jepang secara nasional hingga internasional. Selain itu, media sosial tidak hanya mempermudah promosi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antar anggota komunitas serta mendukung ekspresi kreativitas individu.

Unduhan

 

REFERENSI

Boyd, danah m., & Ellison, N. B. (2007). Social network sites: Definition, history, and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), 210–230.

Castells, M. (2009). The power of identity. Wiley.

Dijkmans, C., Kerkhof, P., & Beukeboom, C. J. (2015). A stage to engage: Social media use and corporate reputation. Tourism Management, 47, 58–67. 

Hu, Y., Manikonda, L., & Kambhampati, S. (2014). What we instagram: A first analysis of instagram photo content and user types. Proceedings of the International AAAI Conference on Web and Social Media, 8(1), 595–598. 

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 59–68.

Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. (1973). Uses and gratifications research. Public Opinion Quarterly, 37(4).

McQuail, D., Golding, P., & de Bens, E. (2005). Communication theory and research. SAGE Publications Ltd.

Graf, H. (2024). Claude Shannon and Warren Weaver (1949) The Mathematical Theory of Communication. In Classics in Media Theory (pp. 70–83). Routledge.

Gerbner, G. (1967). Teori Komunikasi Massa dan Sistem Sosial. Dalam F. Siebert, T. Peterson, & W. Schramm (Eds.), Empat Teori Pers (hlm. 113–141). University of Illinois Press.

Iwabuchi, K. (2002). Memusatkan Kembali Globalisasi: Budaya Populer dan Transnasionalisme Jepang . Duke University Press.

Jenkins, H. (2006). Budaya Konvergensi: Tempat Bertabrakannya Media Lama dan Baru . New York University Press.

Katz, E., Blumler, JG, & Gurevitch, M. (1974). Pemanfaatan Komunikasi Massa oleh Individu. Dalam JG Blumler & E. Katz (Eds.), Penggunaan Komunikasi Massa: Perspektif Terkini tentang Penelitian Gratifikasi (hlm. 19–32). Sage Publications.

Lamarre, T. (2009). Mesin Anime: Teori Media Animasi . University of Minnesota Press.

Napier, SJ (2007). Dari Impresionisme ke Anime: Jepang sebagai Fantasi dan Kultus Penggemar dalam Pikiran Masyarakat Barat . Palgrave Macmillan.

Okabe, D., & Ito, M. (2008). Konteks Sehari-hari Penggunaan Kamera Ponsel: Langkah Menuju Kerangka Kerja Etnografi Tekno-Sosial. Dalam J. Katz (Ed.), Handbook of Mobile Communication Studies (hlm. 79–102). MIT Press.

Wright, CR (1986). Komunikasi Massa: Perspektif Sosiologi . Random House.