PENERAPAN GAYA PENYUTRADARAAN DENGAN PENGUATAN TOKOH MELALUI PENDEKATAN REALISME DALAM FILM PENDEK “TERLAHIR KEMBALI”

research
  • 12 Mar
  • 2025

PENERAPAN GAYA PENYUTRADARAAN DENGAN PENGUATAN TOKOH MELALUI PENDEKATAN REALISME DALAM FILM PENDEK “TERLAHIR KEMBALI”

Aprizal Isna SR (44232146). Penerapan Gaya Penyutradaraan Dengan Penguatan Tokoh Melalui Pendekatan Realisme Dalam Film Pendek “Terlahir Kembali

Film pendek “Terlahir Kembali” mengangkat kisah emosional tentang hubungan ayah dan anak yang telah lama terpisah. Cerita ini menggambarkan pertemuan antara Dara dan ayahnya ( Drajat ), setelah 20 tahun tanpa komunikasi. Melalui dialog yang penuh emosi, film ini mengeksplorasi perjuangan Dara untuk memaafkan ayahnya dan menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya rekonsiliasi, pengampunan, serta tanggung jawab dalam keluarga. Film Terlahir Kembali diproduksi dengan penerapan gaya penyutradaraan dengan penguatan tokoh melalui pendekatan realisme. Penguatan tokoh merupakan salah satu metode untuk menjadi gaya penyutradaraan sebuah film. Metode penguatan tokoh diharapkan dapat mempermudah sutradara dan pemain agar satu visi dalam peran yang akan dimainkan. Gaya penyutradaraan hadir agar menjadi pembeda antara sutradara satu dengan sutradara yang lain. Dengan pendekatan realis, film ini diharapkan dapat menggambarkan secara nyata proses hingga perjuangan yang dialami oleh tokoh utama untuk memberikan maaf kepada ayahnya yang sudah meninggalkannya selama 20 tahun. Bagaimana terciptanya lagi hubungan antara seorang ayah dan anak akan memberikan  dampak psikologis anak kedepannya.

Kata Kunci: fatherless, film fiksi, penyutradaraan, penguatan tokoh

Unduhan

 

REFERENSI

Kustiawan, W., Siregar, F. K., Alwiyah, S., Lubis, R. A., Gaja, F. Z., Pakpahan, N. S., & Hayati, N. (2022). Komunikasi Massa. Journal Analytica Islamica, 11(1), 134. https://doi.org/10.30829/jai.v11i1.11923

Kalesaran, E. R. (2017). e-journal “Acta Diurna” Volume VI. No. 1. Tahun 2017. VI(1).

Caniago, A., & Hero, E. (2022). Fenomena Mengunggah Film Pendek di Media Sosial pada Mahasiswa Komunikasi Universitas Islam Riau. Journal of Social Media and Message Juni, 2022(1), 24–35.

Ratu Anjani. (2024, September). Fenomena Fatherless di Indonesia. Gemagazine. https://www.gemagazine.or.id/2024/09/25/fenomena-fatherless-di-indonesia/

ZGJlEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0

Dr. Rizal Fadli. (2023). Dampak Fatherless bagi Perkembangan Anak. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/dampak-fatherless-bagi-perkembangan-anak?srsltid=AfmBOorOmtsqRp_FYoebbP38rcOVNdNjhqrPw9bICNbeomleWXVyJ5BI

Dr. Evi Novianti, S. S. M. S. (2021). Teori Komunikasi Umum dan Aplikasinya. Penerbit Andi. https://books.google.co.id/books?id=-0e4DwAAQBAJ

Jailani et al. (2020). Analisis Implementasi Fungsi Media Massa Pada Harian Serambi

Indonesia. 2(2).

Biagi, S. (2010). Media impact : pengantar media massa (Edisi 9).

Salemba Humanika 2010.

Bayu, D. (2022). APJII: Pengguna Internet Indonesia Tembus 210 Juta pada 2022.

Dataindonesia.Id. https://dataindonesia.id/internet/detail/apjii-penggunainternet indonesia-tembus-210-juta-pada-2022

Lingga, G., Kusuma, A., Tinggi, S., & Bali, D. (2019). Pemanfaatan animasi promosi

dalam media YouTube. 2, 259–265.

Winarso, B. (2021). Kilas Balik Sejarah YouTube Sebelum Jadi Platform Video

Terbesar di Dunia. Dailysocial.Id. https://dailysocial.id/post/apa-itu-YouTube

Zoebazary, M. I. (2016). Kamus Televisi & Film. Paguyupan Pandhalungan Jember.

Vira, A., & Reynata, E. (2022). PENERAPAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA BARU

DALAM KOMUNIKASI.

Javandalasta, P. (2021). 5 hari bikin film. Batik Publisher.

Boggs, J. M., & Petrie, D. W. (2008). The Art of Watching Films (7th editio). McGraw

Hill.

Sudarisman, Y. (2011). SASTRA SEBELAH : PERLAKUKAN FILM SEBAGAI FILM !

Latief, R. (2021). Jurnalistik Sinematografi. Prenada Media.

Suyanto, M. (2023). Directing of Oscar Winners and box Office. Penerbit Andi.