PERAN PENATA KAMERA DALAM PROGRAM DOKUMENTER “DI ANTARA IMAN DAN RASA TAKUT”

research
  • 23 Oct
  • 2024

PERAN PENATA KAMERA DALAM PROGRAM DOKUMENTER “DI ANTARA IMAN DAN RASA TAKUT”

Penciptaan karya pada program dokumenter yang berjudul “Di Antara Iman dan Rasa Takut” penulis sebagai penata kamera memiliki peran penting dalam pengambilan gambar. Dimana penata kamera bekerja dari pra produksi, produksi, pasca produksi agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Penulis mengambil data pada dokumenter ini menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan informasi dan juga argumen dari setiap narasumber yang dipilih. Dalam dokumenter ini mengambil tema tentang isu pemboikotan film horor yang berkaitan dengan nilai-nilai agama. Gerakan pemboikotan terhadap film horor yang dinilai menyesatkan agama seringkali muncul sebagai respons terhadap penggambaran agama atau praktik keagamaan yang dianggap tidak akurat, menyesatkan, atau melecehkan. Penggunaan agama dalam konteks yang mengeksplorasi kejahatan atau kegelapan spiritual kadang-kadang dapat dipandang sebagai penyalahgunaan simbol-simbol keagamaan untuk tujuan sensasionalisme atau hiburan semata. Hal ini dapat menimbulkan reaksi keras dari komunitas agama yang merasa bahwa penggambaran tersebut tidak hanya merendahkan, tetapi juga bisa mempengaruhi persepsi publik terhadap nilai-nilai dan praktik keagamaan yang sebenarnya. Tujuan dibuatnya penciptaan karya ini adalah untuk mengirimkan pesan kepada industri film bahwa penggunaan yang tidak tepat atau melecehkan terhadap agama tidak dapat diterima oleh komunitas beragama.

Unduhan

 

REFERENSI

Afandi, M. A. (2024). Melestarikan Wayang Jekdong Jawa Timur Dokumenter Wayang Sarip. Indonesian Culture and Religion Issues.

Asri, R. (2020). Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)”. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial.

Firdaus. (2022). Produksi Film Dokumenter “Spirit of Java Gamelan”. Medium.

Haqqu, R. (2020). Penerapan Komposisi Dinamik Pada Film Dokumenter Solo Eco City. Jurnal Dimensi.

Magriyanti, A. A. (2020). Film Dokumenter Sebagai Media Informasi Kompetensi Keahlian Smk Negeri 11 Semarang. Pixel :Jurnal Ilmiah Komputer Grafis.

Pertiwi, G. (2022). Kehancuran Ekosistem Laut Pada tayangan Film Dokumenter: Analisis Semiotika John Fiske dalam Mengungkap Kondisi Ekosistem Laut pada Film Seaspiracy Karya Ali Tabrizi. Media Bina Ilmiah.

Pohan, D. D. (2021). Jenis Jenis Komunikasi. Cybernetics: Journal Educational Research and Social Studies.

Purnamasari, M. (2021). Peran Media Dalam Pengembangan Dakwah Islam. Muttaqien; Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies.

Sari, A. F. (2020). Etika Komunikasi. TANJAK: Journal of Education and Teaching.

Situasi Sosial Budaya Masyarakat Bali Melalui Analisa Film Dokumenter Karya Mahasiswa, R. (2023). Refleksi Situasi Sosial Budaya Masyarakat Bali Melalui Analisa Film Dokumenter Karya Mahasiswa/I IDB Bali. Innovative: Journal Of Social Science Research.

Sugiarto, M. R. (2023). Penulisan Naskah Pada Film Dokumenter Gaya Ekspositori Pada Program Acara Bali Shanti di INEWS Bali. Jurnal Calaccitra.

Triana, M. (2022). Media Massa dan Public Sphere. Jurnal Scientia.

Viore Syahputri, C. A. (2023). Strategi Manajemen Produksi dalam Film Pendek Niskala. Jurnal Audiens.

Zahwa, F. A. (2022). Pemilihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi.