SEPAK TERJANG BUZZER DALAM ALGORITMA KOMUNIKASI POLITIK DI MEDIA SOSIAL TWITTER (STUDI KASUS PILPRES 2019)

SEPAK TERJANG BUZZER DALAM ALGORITMA KOMUNIKASI POLITIK DI MEDIA SOSIAL TWITTER (STUDI KASUS PILPRES 2019)

• By Sianipar, Henry;
• 3

Buzzer atau pendengung telah bertransformasi fungsi dari
pemasaran ke ranah politik. Kampanye telah bergeser dari lapangan
ke media sosial. Twitter menjadi salah satu fokus untuk memikat
pemilih milenial, undecided voters dan swing voters. Operasi Trending
Topic (OTT) dianggap menjadi kunci kemenangan, karena akan
memberikan ―tsunami‖ informasi. Bot menjadi lebih berperan pada
Pilpres 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sepak terjang
buzzer dan bagaimana algoritma digunakan untuk memenangkan
pertarungan di Twitter, serta konsekuensi yang timbul di masyarakat.
Penelitian ini menggunakan Theory of Interactive Media Effect
(TIME) untuk mengkategorikan buzzer sebagai human agency atau
machine agency. Teori ini diperkuat dengan Actor Network Theory
(ANT) untuk menjelaskan faktor manusia atau non manusia yang
terlibat dalam jaringan buzzer. Penelitian ini menemukan adanya
penggabungan peran menjadi human-machine agency.
Berdasarkan hasil penelitian, algoritma Twitter telah berhasil
―dikelabui‖ dan dimanafaatkan oleh tim media sosial Capres, agar isu
kampanye menjadi trending topic. Kemenangan didapat dengan saling
menjatuhkan, berimbas pada polarisasi di masyarakat. Penyebutan
cebong, kampret (kini:kadrun) menjadi pemecah dan seakan sulit
untuk dihilangkan.

• Katakunci
• URL http://
• Penerbit ,

REFERENSI

Bungin, Burhan. (2011). ―Penelitian Kualitatif‖. Jakarta: Kencana Predana
Media Group.
Carr, Nicholas. (2011). ―The Shallows: What the Internet Is Doing to Our
Brains.‖ W.W.Norton & Company, New York, London.
Dezelan, Tomas, Igor Vobic. (2016). ―(R)evolutionizing Political
Communication Through Social Media,‖ Hershey : Information
Science Reference.
Douglas, Hagar. (2014). ―Campaigning Online: Social Media in the 2010
Niagara Municipal Elections.‖ Brock University.
Flew, Terry. (2014). ―New Media.‖ Australia & New Zealand: Oxford
University Press.
Garth, S. Jowett, Victoria O'Donnell, (2006). ―Propaganda and
Persuasion, Fourth Edition.‖ SAGE Publications Inc.
Gerbaudo, P. (2012). ―Tweets and The Streets: Social Media and
Contemporary Activism.‖ London, England: Pluto Press.
Habermas, Jurgen. (1991). ―The Structural Transformation of the Public
Sphere: An Inquiry Into a Category of Bourgeois Society.‖ MIT Press.
Hendricks, V. F., Vestergaard, M. (2019). ―Reality Lost: Markets of Attention,
Misinformation, and Manipulation.‖ Switzerland: Springer Nature
Switzerland AG.
Hill, D. T. & Sen, K. (2005). ―The Internet in Indonesia‘s New Democracy.‖
London; New York: Routledge.
Kriyantono, Rachmat. (2012). ―Teknis Praktis Riset Komunikasi.‖ Jakarta.
Kencana.
257
Latour, Bruno. (2005). ―Reassembling the Social, An Introduction to Actor-
NetworkTheory.‖ New York : Oxford University Press.
Latour, Brono & Michael Callon, (1997). ―Actor-Network Theory and IS
Research: Current Status and Future Prospects.‖ New York : Oxford
University Press.
Keyes, Ralph. (2004). ―The Post-truth Era: Dishonesty and Deception in
Contemporary Life.‖ St. Martin's Press.
Jackson, Nicholas, (2004). “Politics and Propaganda. Weapons of
Mass Seduction.‖ UK: Manchester University Press.
Kaid, Lynda Lee (2008) , ―Handbook of Political Communication Research
(Routledge Communication Series).‖ 1st edition, Routledge Taylor
Francis Group.
Maanen, Hans Van, (2009), ―How To Study Art Worlds: On The Societal
Functioning Of Aesthetic Values.‖ Amsterdam: Amsterdam University
Press.
Mayfield, Anthony (2008). ―What is Social Media.‖ London : iCrossing.
McDaniel, D. (2002). ―Electronic Tigers of Southeast Asia: The Politics of
Media, Technology, and National Development.‖ Iowa: Iowa State
University Press.
McNair, Brian. ―An Introduction to Political Communication.‖ 6th edition,
Routledge Taylon and Francis Groups.
McQuail, Denis, ―McQuail Mass Communication Theory.‖ 6th edition, (2010).
Singapore: SAGE Publications Asia-Pacific Ltd.
Neuman, W Lawrance, (2018). ―Metode Penelitian Sosial: Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif.‖ Edisi 7. Jakarta: PT.Indeks Permata Puri
Media.
Pariser, Eli (2011). ―The Filter Bubble: What The Internet is Hidding From
You.‖ New York: The Penguin Press.
258
Reeves, Byron & Clifford Nass.(1996). ―The Media Equation : How People
Treat Computers, Television, and New Media Like Real People and
Places.‖ University of Chicago Press.
Rosen, Emanuel (2000).‖The Anatomy of Buzz: How To Create Word of
Mouth Marketing.‖ New York: Doubleday.
Russell, Bertrand. (2019). ―Kekuasaan: Sebuah Analisis Sosial Dan Politik‖.
Jakarta, Indonesia: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Shahreza, Mirza dan Korry El-Yana.( 2016). ―Etika Komunikasi Politik‖.
Tangerang: Indigomedia.
Silih, Agung W, Jim Macnamara (2010). ―Strategi Public Relations.‖
Gramedia Pustaka Utama.
Sutopo, H.B.( 2006). ―Metodologi Penelitian Kualitatif.‖ Surakarta: Penerbit
Universitas Sebelas Maret.
Safko, Lon. (2010). ―The Sosial Media Bible.‖ 2nd edition, New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.
Subiakto, Henry & Rachma Ida. (2012). ―Komunikasi Politik, Media, dan
Demokrasi.‖ Jakarta : Prenamedia Grup.
Woolley, Sam & Phil Howard. (2017), Computational Propaganda: Political
Parties, Politicians, and Political Manipulation on Social Media,
London, England: Oxford University Press‘ Digital Politics series.
JURNAL & REPORT
Alfrado, Oscar & Annika Waern. (2018). ―Towards Algorithmic Experience:
Initial Efforts for Social Media Contexts .‖ CHI Conference on Human
Factors in Computing Systems.
Arianto, Bambang. (2020). ―Salah Kaprah Ihwal Buzzer : Analisis Percakapan
Warganet di Media Sosial.‖ Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan,‖
Volume 5 Nomor 1.