PENERAPAN 5C DALAM PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER DISTRIK KAMPUNG BALI: KEBERAGAMAN BUDAYA BALI DI UTARA KOTA BEKASI

research
  • 22 Oct
  • 2024

PENERAPAN 5C DALAM PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER DISTRIK KAMPUNG BALI: KEBERAGAMAN BUDAYA BALI DI UTARA KOTA BEKASI

Indonesia, sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan keberagaman, memiliki banyak suku dan agama yang tersebar di seluruh nusantara. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu dan masyarakat untuk melestarikan kekayaan budaya yang ada. Kebudayaan mengandung nilai-nilai sejarah yang sangat penting, dan keberagaman budaya di Indonesia sangat melimpah. Dalam konteks produksi film dokumenter, sutradara memiliki peran dan tanggung jawab yang signifikan dalam setiap tahap produksi, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Dalam film dokumenter berjudul “Distrik Kampung Bali: Keberagaman Budaya Bali di Utara Kota Bekasi,” sutradara menerapkan rumus 5 C: Close-up (pengambilan jarak dekat), Camera Angle (sudut pengambilan kamera), Composition (komposisi), Cutting (pengambilan gambar), dan Continuity (persambungan gambar). Kelima unsur ini sangat penting dalam proses produksi. Tema-tema yang relevan seperti kehidupan sehari-hari, budaya, tradisi, serta tantangan sosial dan ekonomi masyarakat Kampung Bali di Utara Bekasi berhasil diangkat. Pendekatan observasional dalam penyutradaraan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan masyarakat setempat. Penggunaan wawancara dan narasi juga menambah kedalaman cerita dan memberikan konteks yang lebih baik bagi penonton.

Unduhan

REFERENSI

Rikarno, R. (2015). Film dokumenter sebagai sumber belajar siswa. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni17(1), 129-149.

Rachman, R. F. (2020). Representasi dalam film. Jurnal Paradigma Madani7(2), 10-18.

Imanto, T. (2007). Film sebagai proses kreatif dalam bahasa gambar. KOMUNIKOLOGI: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi4(1).

Sudarisman, Y. (2016). Sastra Sebelah: Perlakukan Film Sebagai Film!. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam13(02), 243-254.

Yudha, A. A. N. B. K., & Dinata, R. D. S. (2023). Refleksi Situasi Sosial Budaya Masyarakat Bali Melalui Analisa Film Dokumenter Karya Mahasiswa/I IDB Bali. Innovative: Journal Of Social Science Research3(2), 3592-3606.

Lestari, E. B. (2019). Konsep Naratif Dalam Film Dokumenter Pekak Kukuruyuk. Jurnal Nawala Visual1(1), 9-17.

Utami, C. D. (2010). Film dokumenter sebagai media pelestari tradisi. Acintya2(1).

Surya, A., & Dianta, A. PERAN SUTRADARA DALAM PEMBUATAN KARYA DOKUMENTER BERJUDUL “TERBAWA.”. Inter Community: Journal of Communication Empowerment4(2), 1-14.

Agustin, A. (2022). TA: Penyutradaraan dalam Pembuatan Film Dokumenter" Kudapan Segar Kacang Kowa Asli Surabaya" (Doctoral dissertation, Universitas Dinamika).

Mawar, D. P., & Manesah, D. (2024). Analisis Teknik Pengambilan Gambar One Shot Dalam Memvisualisasikan Perubahan Karakter Pada Film “Sabda Kekasih” Sutradara Azhari Zain. Misterius: Publikasi Ilmu Seni dan Desain Komunikasi Visual.1(1), 24-41.

Ramadhan, F. Y., & Wijaksono, D. S. (2022). Produksi Film Dokumenter Spirit Of Java Gamelan (film Dokumenter Tentang Event Yogyakarta Gamelan Festival). eProceedings of Management9(2).

Sumartono, S., & Sepnafahendry, R. (2021). Analisis wacana kritis film dokumenter “Sexy Killers” karya sutradara Dandhy Dwi Laksono. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis6(2), 269-278.

Prima, D. A. M. (2022). ANALISIS ISI FILM" THE PLATFORM". Journal of Digital Communication and Design (JDCODE)1(2), 127-136.