Indonesia, sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan keberagaman, memiliki banyak suku dan agama yang tersebar di seluruh nusantara. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu dan masyarakat untuk melestarikan kekayaan budaya yang ada. Kebudayaan mengandung nilai-nilai sejarah yang sangat penting, dan keberagaman budaya di Indonesia sangat melimpah. Dalam konteks produksi film dokumenter, sutradara memiliki peran dan tanggung jawab yang signifikan dalam setiap tahap produksi, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Dalam film dokumenter berjudul “Distrik Kampung Bali: Keberagaman Budaya Bali di Utara Kota Bekasi,” sutradara menerapkan rumus 5 C: Close-up (pengambilan jarak dekat), Camera Angle (sudut pengambilan kamera), Composition (komposisi), Cutting (pengambilan gambar), dan Continuity (persambungan gambar). Kelima unsur ini sangat penting dalam proses produksi. Tema-tema yang relevan seperti kehidupan sehari-hari, budaya, tradisi, serta tantangan sosial dan ekonomi masyarakat Kampung Bali di Utara Bekasi berhasil diangkat. Pendekatan observasional dalam penyutradaraan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan masyarakat setempat. Penggunaan wawancara dan narasi juga menambah kedalaman cerita dan memberikan konteks yang lebih baik bagi penonton.
Full Skripsi
Rikarno, R. (2015). Film dokumenter sebagai sumber belajar siswa. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 17(1), 129-149.
Rachman, R. F. (2020). Representasi dalam film. Jurnal Paradigma Madani, 7(2), 10-18.
Imanto, T. (2007). Film sebagai proses kreatif dalam bahasa gambar. KOMUNIKOLOGI: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 4(1).
Sudarisman, Y. (2016). Sastra Sebelah: Perlakukan Film Sebagai Film!. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 13(02), 243-254.
Yudha, A. A. N. B. K., & Dinata, R. D. S. (2023). Refleksi Situasi Sosial Budaya Masyarakat Bali Melalui Analisa Film Dokumenter Karya Mahasiswa/I IDB Bali. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 3592-3606.
Lestari, E. B. (2019). Konsep Naratif Dalam Film Dokumenter Pekak Kukuruyuk. Jurnal Nawala Visual, 1(1), 9-17.
Utami, C. D. (2010). Film dokumenter sebagai media pelestari tradisi. Acintya, 2(1).
Surya, A., & Dianta, A. PERAN SUTRADARA DALAM PEMBUATAN KARYA DOKUMENTER BERJUDUL “TERBAWA.”. Inter Community: Journal of Communication Empowerment, 4(2), 1-14.
Agustin, A. (2022). TA: Penyutradaraan dalam Pembuatan Film Dokumenter" Kudapan Segar Kacang Kowa Asli Surabaya" (Doctoral dissertation, Universitas Dinamika).
Mawar, D. P., & Manesah, D. (2024). Analisis Teknik Pengambilan Gambar One Shot Dalam Memvisualisasikan Perubahan Karakter Pada Film “Sabda Kekasih” Sutradara Azhari Zain. Misterius: Publikasi Ilmu Seni dan Desain Komunikasi Visual., 1(1), 24-41.
Ramadhan, F. Y., & Wijaksono, D. S. (2022). Produksi Film Dokumenter Spirit Of Java Gamelan (film Dokumenter Tentang Event Yogyakarta Gamelan Festival). eProceedings of Management, 9(2).
Sumartono, S., & Sepnafahendry, R. (2021). Analisis wacana kritis film dokumenter “Sexy Killers” karya sutradara Dandhy Dwi Laksono. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis, 6(2), 269-278.
Prima, D. A. M. (2022). ANALISIS ISI FILM" THE PLATFORM". Journal of Digital Communication and Design (JDCODE), 1(2), 127-136.