Dokumenter "Hidup dengan Positif" mengisahkan kehidupan seorang individu yang hidup dengan HIV namun tetap mampu berprestasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teknik penyutradaraan yang digunakan dalam pembuatan dokumenter ini, serta bagaimana teknik tersebut dapat menyampaikan cerita dengan cara yang alami dan humanis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif- analitis, di mana data diperoleh melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik pencahayaan alami, komposisi visual yang humanis, dan pemilihan alat yang tepat memainkan peran penting dalam mencapai tujuan dokumenter ini. Pencahayaan alami membantu menciptakan suasana yang autentik dan intim, sementara komposisi visual yang diperhatikan dengan seksama memperkuat hubungan emosional antara penonton dan subjek. Penyutradaraan dalam dokumenter ini berhasil menghadirkan kisah yang inspiratif dan mendalam tentang kehidupan dengan HIV, membuktikan bahwa dengan teknik penyutradaraan yang tepat, sebuah dokumenter dapat menjadi media yang kuat untuk edukasi dan perubahan sosial.
Kata kunci: Penyutradaraan, Dokumenter, HIV, Teknik Pencahayaan, Komposisi Visual, Pemilihan Alat
PENYUTRADARAAN DALAM FILM DOKUMENTER “HIDUP DENGAN POSITIF”
Agussetianingsih, B., & Kasim, A. (2021). Peran Desain Kebijakan: Digitalisasi Penyiaran Televisi Di Indonesia. Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, 7, 168.
Alfathoni, M. A. M., & Manesah, D. (2020). Pengantar Teori Film. Deepublish. Andhita, P. R. (2021). Komunikasi Visual (M. Fahmi (Ed.)). CV ZT Corpora.
HIV Dan AIDS. (2023). World Health Organization. Https://Www.Who.Int/News- Room/Fact-Sheets/Detail/Hiv-Aids
Naufal, M. I., & Yuliyanti, E. P. (2023). Tantangan Sutradara Dalam Produksi Film Dokumenter Dengan Narasumber Difabel. JURNAL AUDIENS, 4.
Pranata, K. E., Sindu, G. P., & Putrama, M. (2019). FILM DOKUMENTER SENI
LUKIS WAYANG KAMASAN KLUNGKUNG BALI. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika, 8, 144.
Putra, D., & Ilhaq, M. (2021). PEMAHAMAN DASAR FILM DOKUMENTER TELEVISI. JURNAL SENI DESAIN DAN BUDAYA, 6.
Https://Scholar.Google.Com/Scholar?Hl=Id&As_Sdt=0%2C5&Q=PEMAHAMAN
+DASAR+FILM+DOKUMENTER+TELEVISI+&Btng=
Surya, A., & Dianta, A. (2022). PERAN SUTRADARA DALAM PEMBUATAN KARYA DOKUMENTER BERJUDUL “TERBAWA.” Communication
Empowerment, 4.
UNAIDS. (N.D.). UNAIDS. Https://Www-Unaids- Org.Translate.Goog/En/Whoweare/About?_X_Tr_Sl=En&_X_Tr_Tl=Id&_X_Tr_ Hl=Id&_X_Tr_Pto=Sc
Wahyuni, I. P. (2023). HIV/AIDS, Fenomena Gunung Es Yang Belum Berakhir. Kemenkes, Direktoral Jendral Pelayanan Kesehatan. Https://Yankes.Kemkes.Go.Id/View_Artikel/3065/Hivaids-Fenomena-Gunung-Es- Yang-Belum-Berakhir
Yudita, K. R., & Karunianingsih, D. A. (2022). PENDEKATAN DESKRIPTIF DALAM PENULISAN NASKAH DOKUMENTER EGRANG DAN GENERASI
BANGSA. Jurnal Sense, 5, 42–43. Https://Journal.Isi.Ac.Id/Index.Php/Sense/Article/View/6999/0