REPRESENTASI BULLYING PADA DRAMA KOREA PYRAMID GAME 2024

research
  • 18 Oct
  • 2024

REPRESENTASI BULLYING PADA DRAMA KOREA PYRAMID GAME 2024

Melalui seni pertunjukan, drama menciptakan atmosfer yang menggambarkan berbagai konteks kehidupan dengan beragam emosi dan konflik, serta menyampaikan pesan moral dan sosial secara mendalam. Dalam konteks drama Pyramid Game tindak bullying, memiliki kekuatan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap pelaku bullying. Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasikan tindak bullying pada drama Pyramid Game dengan analisis semiotika berdasarkan makna konotasi, denotasi dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan makna denotasi sebagai gambaran intimiadsi yang diterima oleh So ji seperti tindakan melempar bola basket, menarik kerah baju, menendang, merobek-robek pembalut di depan teman lainnya, memukul, menyentuh area sensitive, memasukan belatung ke dalam mulut, memasukkan So Ji ke dalam kantong plastik besar, menembak dengan peluru bius, membuang abu rokok dalam tangan, memprovokasi untuk menimbulkan perselisihan, melakukan perpeloncoan. Makna konotasi dan mitos digambarkan dalam karakter Ha Rin dan Hyun Jung sebagai sosok yang agresif, kasar, kurang empati, merasa memiliki kekuasaan dan memiliki kendali. Representasi makna konotasi dan mitos ini digambarkan melalui tindakan traffic cone sebagai simbol dominasi, bunyi peluit sebagai simbol terror, bullying dianggap sebagai bagian normal di sekolah, perasaan superioritas dan berkuasa pada tingkat bawah, intimidasi dan dominasi, kesenangan dalam penderitaan orang lain, perbedaan status sosial dalam sekolah, memberikan hukuman pada tingkat bawah.Melalui seni pertunjukan, drama menciptakan atmosfer yang menggambarkan berbagai konteks kehidupan dengan beragam emosi dan konflik, serta menyampaikan pesan moral dan sosial secara mendalam. Dalam konteks drama Pyramid Game tindak bullying, memiliki kekuatan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap pelaku bullying. Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasikan tindak bullying pada drama Pyramid Game dengan analisis semiotika berdasarkan makna konotasi, denotasi dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan makna denotasi sebagai gambaran intimiadsi yang diterima oleh So ji seperti tindakan melempar bola basket, menarik kerah baju, menendang, merobek-robek pembalut di depan teman lainnya, memukul, menyentuh area sensitive, memasukan belatung ke dalam mulut, memasukkan So Ji ke dalam kantong plastik besar, menembak dengan peluru bius, membuang abu rokok dalam tangan, memprovokasi untuk menimbulkan perselisihan, melakukan perpeloncoan. Makna konotasi dan mitos digambarkan dalam karakter Ha Rin dan Hyun Jung sebagai sosok yang agresif, kasar, kurang empati, merasa memiliki kekuasaan dan memiliki kendali. Representasi makna konotasi dan mitos ini digambarkan melalui tindakan traffic cone sebagai simbol dominasi, bunyi peluit sebagai simbol terror, bullying dianggap sebagai bagian normal di sekolah, perasaan superioritas dan berkuasa pada tingkat bawah, intimidasi dan dominasi, kesenangan dalam penderitaan orang lain, perbedaan status sosial dalam sekolah, memberikan hukuman pada tingkat bawah.

Unduhan

 

REFERENSI

Afroz, M. S., Scholar, J. M. P., & Husain, S. (2015). Journal of Education and Practice www.iiste.org ISSN (Vol. 6, Issue 19). Online. www.iiste.org
American Psychological Association. (2016). Policy brief: Bullying prevention is a top APA priority. https://www.apa.org/monitor/2016/11/policy-brief
Atika, Fadhila Nurul. 2020. REPRESENTASI BULLYING DALAM FILM JOKER (Analisis Semiotika Model Roland Barthes) . Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya
Creswell JW. (2020). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (A. Kiamanesh, Trans.).
Farlina, Indah. 2022. Analisis Semiotikaa Representasi Bullying dalam Drama Korea "The Gliory" Bagian Pertama. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Hakim, Taufiq Al. 2023. Representasi Bulliying ]dalam Drama Korea Tomorrow. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ivana Grace Sofia Radja, & Leo Riski Sunjaya. (2024). Representasi Budaya Jember dalam Jember Fashion Carnival: Pendekatan Teori Representasi Stuart Hall. WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(3), 13–20. https://doi.org/10.62383/wissen.v2i3.160
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2024, June 4). Kerjasama Kemen PPPA dan BRIN dalam Penyusunan Naskah Rekomendasi Kebijakan Background Study Renstra Kemen PPPA Tahun 2025-2029. https://www.kemenpppa.go.id/page/view/NTIzNg==#
Khoiri Agniya. (2018, March 18). Perjalanan Drama Korea: dari Alat Pemerintah Jadi Budaya. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180313183656-220-282703/perjalanan-drama-korea-dari-alat-pemerintah-jadi-budaya-pop
Laudy Gracivia. (2019). Kenali Ciri-ciri Pelaku Bullying. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170723030357-258-229702/kenali-ciri-ciri-pelaku-bullying
Makhshun, T., & Khalilurrahman. (2018). PENGARUH MEDIA MASSA DALAM KEBIJAKAN PENDIDIKAN. In Pengaruh Media Massa dalam … | (Vol. 57, Issue 1).
Makhshun, T., & Martapura Kalimantan Selatan, D. (2018). PENGARUH MEDIA MASSA DALAM KEBIJAKAN PENDIDIKAN. In Pengaruh Media Massa dalam … | (Vol. 57, Issue 1).
Nasya, Theophila Becca. 2021. Representasi bullying dalam drama Korea School 2015. Surabaya: Widya Mandala Surabaya Catholic University
Putri, I. P., Dhiba, F., Liany, P., & Nuraeni, D. R. (2019). K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia. 3(1), 68–80.
Roland Barthes. (1994). The Semiotic Challenge. University of California Press.
Singarimbun M, & Effendi. (1995). Metode Penelitian Survey. PT. Pustaka LP3ES.
Stuart Hall. (1997). Representation Cultural Representations And Signifying Practice. Sage Publication.
Yasherly Bachri, O., & Putri, M. (n.d.). Open Journal Systems PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN PRILAKU BULLYING PADA REMAJA DI MTS MUHAMMADIYAH BUKITTINGGI. http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Zakiyah, E. Z., Fedryansyah, M., & Gutama, A. S. (2019). DAMPAK BULLYING PADA TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA KORBAN BULLYING. Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial, 1(3), 265. https://doi.org/10.24198/focus.v1i3.20502