Analisis semiotika yang diperkenalkan oleh tokoh seperti Roland Barthes, menjadi alat penting untuk memahami bagaimana makna dibangun dan disampaikan melalui film. Semiotika menjadi kerangka dalam membedah tanda-tanda dan simbol-simbol yang digunakan dalam film untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi di baliknya. Dengan menganalisis tanda-tanda ini, dapat memahami bagaimana film merepresentasikan kehidupan, serta bagaimana representasi tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ideologi, budaya, dan konteks historis.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film The Boy and The Heron. Teori yang digunakan untuk mengupas penelitian ini adalah teori semiotika. Objek penelitian ini ialah Film The Boy and The Heron yang tayang perdana di Indonesia pada tanggal 13 Desember 2023. Film ini merupakan film animasi Jepang karya Hayao Miyazaki yang diproduksi oleh studio Ghibli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik analisis semiotika model Roland Barthes. Setelah diteliti dengan menggunakan teori semiotka yang dikembangkan oleh Roland Barthes maka terdapat 14 Scene yang menunjukan bahwa adanya makna denotasi, konotasi dan mitos yang terbentuk dalam film ini.
Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film The Boy And The Heron Karya Hayao Miyazaki
Akbar, A. H. (2022). Analisis Semiotika Pesan Moral Dalam Film Quarantine Tales.
Alfarizki, M. L., & A.Hambali, R. Y. (2023). Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Film Warkop Dki: Dongkrak Antik-Scene Paman Mat Solar Ngamuk. Gunung Djati Conference Series, 19.
Dirgantari, A. P., Heriyawati, Y., & Iskandar, A. (2021). Antroposentrisme Dalam Animasi Princess Mononoke Karya Hayao Miyazaki. Melayu Arts And Performance Journal, 4(2).
Gunawan, B. (2022). Makna Hiperrealitas Masyarakat Modern Dalam Film Black Mirror Episode Nosedive (Analisis Semiotika Roland Barthes).
Hidayati, W. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Dua Garis Biru Karya Sutradara Gina S. Noer. Jurnal Pendidikan Tematik.
Holub, C. (2023, December 7). How The Boy And The Heron Pays Tribute To Studio Ghibli’s Founders. Entertainment Weekly.
Jaya, M. R. A., Darmawiguna, I. G. M., & Kesiman, M. W. A. (2020). Pengembangan Film Animasi 2 Dimensi Sejarah Perang Jagaraga. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (Karmapati), 9(3).
Nur’aini, R. D. (2020). Penerapan Metode Studi Kasus Yin Dalam Penelitian Arsitektur Dan Perilaku. 92 Inersia, 1.
Nur Fahida, S. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Film “Nanti Kita Cerita Hari Ini” (Nkcthi) Karya Angga Dwimas Sasongko. Journal Anthology Of Film And Television Studies, 1(2), 33–42.
Pah, T., & Darmastuti, R. (2019). Analisis Semiotika John Fiske Dalam Tayangan Lentera Indonesia Episode Membina Potensi Para Penerus Bangsa Di Kepulauan Sula.
Prihady, N. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Film Onward.
Putri Subarsa, K. Y. (2017). Teori Komunikasi (Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri).
Qudsiyah, K. A. (2023). Representasi Androgini Pada Film Animasi: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Film Animasi “Kiki’s Delivery Service” Karya Studio Ghibli.
Rafiqa, N. (2023, December 25). The Boy And The Heron Menerima Respon Positif Dari Penonton Indonesia. Sulawesi Today.
Raihan. (2017). Metodologi Penelitian. Universitas Islam Jakarta.
Sinuraya, J. S. B. (2021). Analisis Semiotika Representasi Feminisme Dalam Film Mulan 2020.
Stevens, C. (2023, February 4). Studio Ghibli’s Obsession With War Reveals Some Deeper Messages. Cbr.Com.
Sugiyono. (2023). Metode Penelitian Kualitatif (Untuk Penelitian Yang Bersifat: Eksploratif, Interpretif, Interaktif Dan Konstruktif).
Agustina, H. D. (2023). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Kupu-Kupu Malam Karya Anggy Umbara.
Wahjuwibowo Seto Indiwan. (2018). Semiotika Komunikasi (Aplikasi Praktis Bagi Penelitian Dan Skripsi Komunikasi (3rd Ed.). Mitra Wacana Media. Http://Www.Mitrawacanamedia.Com
Wibisono, P., & Sari, Y. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Bintang Ketjil Karya Wim Umboh Dan Misbach Yusa Bira. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, 1(1), 30–43.