Penggunaan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Menentukan Model Learning Management System

research
  • 20 Feb
  • 2024

Penggunaan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Menentukan Model Learning Management System

Covid-19 memberikan berbagai dampak pada banyak aspek kehidupan, sektor pendidikan dan pelatihan juga terdampak wabah pandemi ini. Akibatnya, sistem pembelajaran berubah secara total yang tadinya proses pembelarajan dilakukan di kelas secara tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh yang membutuhkan teknologi untuk mengimplementasikanya, yaitu menggunakan pembelajaran elektronik. Sistem Manajemen Pembelajaran atau LMS merupakan sistem manajemen yang dibuat untuk mendukung dan memfasilitasi proses pembelajaran jarak jauh. Dibutuhkan perancangan model yang dibuat sesuai dengan kebutuhan agar proses pembelajaran dan pelatihan berjalan dengan baik. Untuk menangani hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk menentukan model Sistem Manajemen Pembelajaran atau LMS yang dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Analytical Hierarchy Process (AHP) ialah salah satu metode sistem pengambilan keputusan yang dapat digunakan sebagai pemecah masalah dalam pengambilan keputusan penentuan dari model yang akan digunakan pada Sistem Manajemen Pembelajaran atau LMS. Sebagai pertimbangan, terdapat 9 (sembilan) kriteria yang akan digunakan untuk menentukan model
yang paling sesuai, yaitu: accessibility (C1), usability (C2), compatibility (C3), learnability (C4), sustainability (C5), portability (C6), security (C7), multilingual (C8), dan user satisfaction (C9). Setelah dilakukannya pengukuran pada sembilan kriteria, dilanjutkan dengan penentuan bobot kriteria dan dilakukan perhitungan pada ketiga alternatif yaitu LMS A, LMS B dan LMS C dan akan didapat LMS mana yang paling sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dari hasil perhitungan menghasilkan nilai akhir LMS A sebesar 0,212, LMS B sebesar 0,315, dan LMS C sebesar 0,473. Dengan hasil akhir yang sudah didapatkan dari masing-masing bobot akhir kriteria menggunakan metode AHP maka model yang paling sesuai dengan kebutuhan yang ada ialah model LMS C.

Unduhan

 

REFERENSI

[1] P. P. Hariani and S. N. Y. Wastuti, “Pemanfaatan E-Learning Pada Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid19,” Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan, vol. 3, no. 1, pp. 41–49, Jul. 2020, doi: 10.30596/bibliocouns.v3i2.4656.


[2] A. Abadi, “PENGEMBANGAN MODUL E-LEARNING BERBASIS WEB DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PADA MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG,” JURNAL EDUKASI: KAJIAN ILMU PENDIDIKAN, vol. 4, no. 2, pp. 1–15, Jun. 2020, doi: 10.51836/je.v4i2.92.


[3] P. Astuti and F. Febrian, “BLENDED LEARNING: STUDI EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN KONTEN ELEARNING DI PERGURUAN
TINGGI,” Jurnal Tatsqif, vol. 17, no. 1, pp. 104–119, Aug. 2019, doi:
10.20414/jtq.v17i1.972.


[4] M. N. Muhammad and N. Cavus, “Fuzzy DEMATEL method for identifying LMS evaluation criteria,” Procedia Comput Sci, vol. 120, pp. 742–749, 2017, doi: 10.1016/j.procs.2017.11.304.

[5] J. Khatib Sulaiman, D. Guswandi, F. Hadi, and U. Putra Indonesia YPTK Padang, “Penentuan Penerimaan Mahasiswa Baru Pascasarjana Menggunakan Simple Additive Weighting (SAW),” Indonesian Journal of Computer Science Attribution-ShareAlike, vol. 4, no. 2, 2019.


[6] T. Limbong et al., Sistem Pendukung Keputusan : Metode & Implementasi, 1st ed. 2020.

[7] M. Marbun and B. Sinaga, BUKU AJAR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE TOPSIS. CV. Rudang Mayang, 2019.


[8] D. Akhiyar, I. A. Wisky, and R. Rahim, “Penerapan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dalam Pemilihan Bibit Unggul Buah Pepaya Menggunakan Bahasa Pemograman PHP dan Database MySql,” Jurnal KomtekInfo, vol. 5, no. 2, pp. 17–27, Dec. 2018, doi:
10.35134/komtekinfo.v5i2.19.