Representasi Nilai Antikorupsi, Toleransi, Dan Partispasi Pada Program Mata Najwa Di Narasi

research
  • 15 Mar
  • 2023

Representasi Nilai Antikorupsi, Toleransi, Dan Partispasi Pada Program Mata Najwa Di Narasi

Judul dalam penelitian ini adalah Representasi Nilai Antikorupsi, Toleransi, Dan Partisipasi Dalam Program Mata Najwa Di Narasi. Narasi bekerjasama dengan Trans7 menyiarkan program Mata Najwa setiap hari Rabu pukul 20.00 WIB. Program ini secara konsisten menjaga kualitas isi siaran dengan membawa nilai antikorupsi, toleransi, dan partisipasi. Nilai-nilai ini tidak sekadar menjadi pondasi dalam menyusun materi atau konten dalam setiap episodenya, tapi lebih dalam ingin membangun cara berpikir kritis di masyarakat (khususnya generasi muda) dan membuat mereka bergerak untuk Indonesia yang lebih baik.

 

Penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif yang bertujuan untuk memahami representasi nilai program Mata Najwa di Narasi, dan pesan program Mata Najwa. Unit analisis dalam penelitian ini berupa pemilihan tiga episode yang mewakili nilai antikorupsi (episode Serba Pungli), nilai toleransi (episode Sekali Lagi Soal Toleransi), dan nilai partisipasi (episode Warga Bantu Warga). Unit analisis dibedah menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang melihat denotasi, konotasi, dan mitos dari instrumen program talkshow Mata Najwa, yang kemudian dimaknai dengan teori representasi Stuart Hall.

 

Hasil penelitian menemukan representasi nilai antikorupsi merepresentasikan nilai pencegahan korupsi dan peluang berkembangannya korupsi dengan meningkatkan kesadaran individu untuk tidak melakukan korupsi dan bagaimana menyelamatkan uang dan aset negara. Toleransi merepresentasikan nilai menghargai setiap perbedaan, terbuka terhadap cara berpikir orang lain, menerima, dan menghormati nilai-nilai yang orang lain miliki. Dan partisipasi merepresentasikan nilai keterlibatan individu atau kelompok untuk mengambil peran dan ikut bertanggung jawab dalam pembangunan, pemberdayaan lingkungan, permasalahan politik, keagamaan,  atau pengambilan keputusan, kebijakan, dan pelayanan pemerintah.  Representasi nilai program Mata Najwa sebagai sebuah media menciptakan budaya antikorupsi, toleransi dan partisipasi khalayak, serta menjadi kendaraan media Narasi untuk mentransfer ideologi dalam rangka membangun dan memperluas relasi sosial.

Unduhan

 

REFERENSI

 

Ahmad, M. (2011, Desember). Ideologi dan Keberpihakan Media Massa. JURNAL Komunika, 5(2), 185-198.

Alna, H., Annisa, A., & Novi, E. (2020). Transformasi Media Youtube Dan Televisi (Analisis Fungsi Dan Konsumsi Media Youtube Dan Televisi Di Kota Padang). Jurnal Ranah Komunikasi, 4(2), 186-194.

Antolope, S. (2021). Memahami Apa Itu Mise En Scene Dalam Produksi Film. Retrieved Agustus 12, 2021, from https://studioantelope.com/: https://studioantelope.com/apa-itu-mise-en-scene/

Asep, S. (2012). Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media. Bandung: Nuansa Cendikia.

Boer, R. (2019). Relationship Marketing dan Mata Najwa Sebagai Bagian dari Strategi Memasarkan Narasi.tv. Jurnal Ultimacomm, Vol. 11( No. 2), 109-128.

Budiman, K. (2001). Menuju Semiotika Busana. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Casram. (2016). Membangun Sikap Toleransi Beragama Dalam Masyarakat Plural. Jurnal Wawasan, 1(2), 187-198.

Diwangsa, L. C., Aritonang, A. I., & Wijayanti, C. A. (2019). Motif dan Kepuasan Subscriber Menonton Program Mata Najwa di YouTube Channel Narasi TV. Jurnal E-Komunikasi, 7(2), 1-11.

Eko, H. (2013). Pedidikan Antikorupsi (Revisi ed.). Yogyakarta: Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Fajri, S. (2020, Juni). Pendidikan Toleransi dan Relevansinya dengan Dinamika Sosial Masyarakat Indonesia. Tsamratul Fikri, 14(1), 1-14.

Farhandiah, P. (2020, Desember 6). Memahami Interaksi Media dengan Teori Stuart Hall. Retrieved September 9, 2021, from Kumparan.com: https://kumparan.com/farhandiah-patria/memahami-interaksi-media-dengan-teori-stuart-hall-1uitEsIc80P/full

Handoyo, E. (2013). Pendidikan Antikorupsi. Yogyakarta: Ombak Dua.

Harry, S. E. (2013, Januari). Media Massa, Pemerintah dan Pemilik Modal. 1(6), 477-484.

Hermawan, H., & Bakri, W. (2021, Januari). Mitologi Iklan Tolak Angin Sido Muncul Versi Rhenald Kasal (Analisis Semiotika Roland Barthes). Mercusuar, 2(1), 1-15.

Hoed, B. H. (2011). Semiotik Dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu.

Husnul, A. (2021, Januari 12). Pengertian Toleransi, Jenis, dan Manfaatnya untuk Kehidupan. Retrieved Agustus 6, 2021, from Liputan6.com: https://hot.liputan6.com/read/4455454/pengertian-toleransi-jenis-dan-manfaatnya-untuk-kehidupan

Ife, J., & Tesoriero, F. (2008). Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi: Community Development. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iman, F. N. (2018). Mitologi Naskh Intra Quranic (Studi Atas Q.S. Al-Baqarah Ayat 106 Aplikasi Teori Semiologi Roland Barthes). Jurnal Nun (Jurnal Studi Alqur'an dan Tafsir di Nusantara), 4(2), 27-50.

Indonesian Coruption Watch. (n.d.). https://www.antikorupsi.org/id/page/siapa-icw. Retrieved September 19, 2021, from www.antikorupsi.org: www.antikorupsi.org

Junaedi, F. (2007). Komunikasi Massa: Pengantar Teoritis. Yogyakarta: Santusta.

Kamarulzaman, A. (2015). Kamus Ilmiah Serapan. Yogyakarta: Absolut.

Kompas.com. (2021, 04 09). ICW: Sepanjang 2020 Ada 1.298 Terdakwa Kasus Korupsi, Kerugian Negara Rp 56,7 Triliun. Retrieved Juli 29, 2021, from www.kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2021/04/09/18483491/icw-sepanjang-2020-ada-1298-terdakwa-kasus-korupsi-kerugian-negara-rp-567

Kompatsiaris, Y., & dkk. (2012). High Level TV Talk Show Structuring Centered on Speakers, TV Content Analisis: Techniques and Applications. Francis: CRC Press.

Kriyantono, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Laily, E. I. (2015, Desember). Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Partisipasif. Kebijakan dan Manajemen Publik, 3(2), 299-303.

Littlejhon, S., & Foss, K. A. (2009). Teori Komunikasi Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.

Merry, R. (2020, Februari 2020). NAJWA SHIHAB: INI ALASAN SEBENARNYA MATA NAJWA PINDAH | Nemenin Merry | Merry Riana. Retrieved Juni 21, 2021, from Youtube Channel Merry Riana: https://www.youtube.com/watch?v=gUMdpRcoITE&t=250s

Moleong, L. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Natalia, D. L. (2019, Desember). Media Massa dan Pemberitaan Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Jurnal Intergritas, 5(2), 57-83.

Ninuk, L. (2012, Desember 19). Pendekatan Semiotik Model Roland Bathes Dalam Karya Sastra Inggris. Seminar Nasional FIB UI, pp. 1-15.

Novita, R. (2012). Representasi Etnis Dalam Program Televisi Bertema Komunikasi Antarbudaya Analisis Semiotika Terhadap Program Televisi "Etnik Runaway" Episode Suku Toraja. Tesis, Universitas Indonesia, Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

Nugroho, W. B. (2021). Sekilas “REPRESENTASI” Menurut Stuart Hall. (Sangla Institute) Retrieved September 9, 2021, from Sangla Institute: https://www.sanglah-institute.org/2020/04/sekilas-representasi-menurut-stuart-hall.html

Nuraini, T. N. (2020, Oktober 23). Pahami Pengertian Toleransi dan Manfaatnya, Sebagai Bentuk Menghargai Keanekaragaman. Retrieved Agustus 6, 2021, from Merdeka.com: https://www.merdeka.com/trending/pahami-pengertian-toleransi-dan-manfaatnya-sebagai-bentuk-menghargai-keanekaragaman-kln.html

Ombudsman RI. (n.d.). https://ombudsman.go.id/profiles/index/pftt. Retrieved September 19, 2021, from https://ombudsman.go.id/: https://ombudsman.go.id/profiles/index/pftt

Paraikatte. (2016). Majalah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. In M. T. Solahuddin, & A. Wahab (Ed.), Pungutan Liar (Pungli) Dalam Perspektif Tindak Pidana Korupsi (Vol. Edisi Triwulan III, p. 33). Makassar: PERWAKILAN BPKP PROV. SULSEL.

Payuyasa, I. N. (2017, November). Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk Dalam Program Acara Mata Najwa di Metro TV. SEGARA WIDYA, V, 14-24.

Pepo, J. (2007). Strategi Membrantas Korupsi Elemen Sistem Intergitas Nasional. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasurta.

Poedjianto, A. S. (2014). Reprentasi Maskulinitas Laki-Laki Infertil Dalam Film Test Pack Karya Ninit Yunita. Tesis, Universitas Erlangga, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik.

Rachmat, K. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Rika, M. (2016, Desember). Representasi Nilai–Nilai Edukasi Pada Simbol Dan Elemen Video Iklan Layanan Masyarakat Internet Sehat Aman. Jurnal Penelitian Teknologi Komunikasi dan Informasi, 7(2), 89-106.

Risky, W. (2020, April). Dialektika antara Komunitas Mata Kita dan Narasi tv dalam Perpektif Strukturasi Giddens. Jurnal Komunikasi, 14(2), 105-118.

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif. In A. Rukajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif (p. 160). Yogyakarta: DeepPublish.

Saifuddin, Z., Irvia, A., Amini, N. A., & Angellia, T. F. (2021, Maret). Menakar Respon Pengguna Instagram terhadap Program “Mata Najwa” Melalui Sisi dan Pandangan Politik. Syntax Idea, 3(3), 640-648.

Santosa, B. A. (2017, Januari). Peran Media Massa dalam Mencegah Konflik. Aspikom, 3(2), 199-214.

Sariwaty, S. Y., Maya, R., & Arief, B. M. (2020, Desember). Representasi Bandung TV Sebagai Media Pelestari Budaya Sunda Melalui Program Tayangan Bentang Parahyangan. JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, 2(2).

Situmeang, I. V. (2016). Pengaruh Program Acara Mata Najwa Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Survey Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia, Jakarta). Komunikologi, 13(1), 31-39.

Slamet, M. (2003). Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press.

Sobur, A. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sodik, F. (2020). Pendidikan Toleransi dan Relevansinya Dengan Dinamika Masyarakat Indonesia. Tsamaratul Fikri, 14(1), 1-14.

Sosiawan, U. M. (2019, Desember). Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 19(4), 517-538.

Sudarsono, A. B. (2016). Kesesuaian Isi Talk Show Mata Najwa Di Metro Tv Dengan Syarat-Syarat Karya Jurnalistik. Bricolage, 2(1), 36-45.

Suharyanto, A. (2014). Partisipasi Politik Masyarakat Tionghoa dalam Pemilihan Kepala Daerah. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA, 2(2), 166-175.

Sukandari, Komalasari, & Wihaskoro, d. (2018). Efektivitas Penanaman Nilai Intergritas pada Siswa SD melalui Buku Wayang Pandawa Bervisi Antikorupsi. Jurnal Intergritas, 4(1), 217-244.

Sumaryadi, I. N. (2010). Sosiologi Pemerintahan Dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sunardi, S. (2004). Semiotika Negativa. Yogyakarta: Bukubaik.

Tatang, G. (2021, April 9). ICW: Sepanjang 2020 Ada 1.298 Terdakwa Kasus Korupsi, Kerugian Negara Rp 56,7 Triliun. (D. Meiliana, Editor, & Kompas) Retrieved Agustus 5, 2021, from Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2021/04/09/18483491/icw-sepanjang-2020-ada-1298-terdakwa-kasus-korupsi-kerugian-negara-rp-567

Tekkay, A., Himpong, M., & Paputungan, R. (2017). Persepsi Masyarakat Tentang Talkshow “Mata Nadjwa” Di Metro Tv (Studi Pada Masyarakat Bahu Kecamatan Malalayang). Acta Diurna, VI(2), 1-17.

Telum, M. (2018). Telum Talks To... Catharina Davy, CEO and Co-Founder, Narasi. Retrieved Juli 3, 2021, from https://www.telummedia.com/: https://www.telummedia.com/public/news/telum-talks-to-catharina-davy-ceo-and-co-founder-narasi/k2lnzwz2lz

Tempo.co. (2022, Februari 8). nasional.tempo.co. Retrieved Februari 10, 2022, from www.tempo.co: https://nasional.tempo.co/read/1558704/kpk-periksa-ketua-dprd-dki-soal-formula-e

Tilaar, H. (2009). Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional dalam Pusaran Kekuasaan. In H. Tilaar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tinarbo, S. (2009). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Wijaksono, J. (2020, Maret). Narasi Pemberitaan Kronologi Pengaturan Skor dalam Program Mata Najwa "PSSI Bisa Apa Jilid 4: Darurat Sepak Bola". Jurnal Audiens, 1(1), 17-25.

Wira, R. (2014, April). Transformasi Media Massa Menuju Era Masyarakat Informasi di Indonesia. Jurnal HUMANIORA, 5(1), 39-51.