- Salah satu upaya yang dilakukan dalam menjaga hal penting dalam penunjang jual beli kelistrikan
adalah melakukan pemeliharaan mesin trafo karena mesin trafo adalah salah satu faktor yang penting dalam jual
beli kelistrikan. Sistem pemeliharaan mesin dapat digunakan sebagai tolak ukur pengukuran effektivitas mesin
trafo. Pengguna listrik yang terus meningkat pada PT.PLN (persero) Area Bintaro menyebabkan sering terjadinya
permasalahan breakdown mesin trafo yang tinggi. Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan salah satu
metode yang digunakan dalam mengukur dan memaksimalkan effektivitas mesin berdasarkan tiga katagori yaitu
Availability rate, Performance rate ,Quality rate. Dari hasil perhitungan nilai OEE untuk mesin trafo di PT.PLN
(persero) Area Bintaro sebesar 73.61 % secara garis besar nilai OEE tersebut masih dibawah standar nilai JIPM
yaitu lebih besar dari 85%. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan analisa menggunakan diagram fishbone guna
mengetahui sebab akibat belum tercapainya effektifitas trafo. Berdasarkan hasil analisa, terdapat faktor yang
menyebabkan menurunya effektivitas trafo dari fishbone diagram faktor tersebut adalah mesin, metode ,material
dan sistem. Usulan yang diberikan untuk meningkatkan effektifitas trafo yaitu merubah pola pemeliharaan yang
awalnya bersifat reactive menjadi kegiatan preventive dan proactive.
Kata Kunci: Efektivitas, OEE , Fishbone
Alvira, D., Helianty, Y., & Prassetiyo, H. (2015).
USULAN PENINGKATANOVERALL
EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)
PADA MESINTAPPING MANUAL
DENGAN MEMINIMUMKAN SIX BIG
LOSSES. Reka Integra, 3(3).
Bamber, C. J., Sharp, J. M., & Hides, M. T. (1999).
Factors affecting successful implementation of
total productive maintenance: a UK
manufacturing case study perspective. Journal
of Quality in Maintenance Engineering.
Borris, S. (2006). Total productive maintenance.
McGraw-Hill New York.
Dal, B., Tugwell, P., & Greatbanks, R. (2000).
Overall equipment effectiveness as a measure
of operational improvement–a practical
analysis. International Journal of Operations &
Production Management.
Hansen, R. C. (2001). Overall equipment
effectiveness: a powerful
production/maintenance tool for increased
profits. Industrial Press Inc.
Hapsari, N., Amar, K., & Perdana, Y. R. (2012).
Pengukuran Efektivitas Mesin Dengan
Menggunakan Metode Overall Equipment
Effectiveness (Oee) Di Pt. Setiaji Mandiri.
Spektrum Industri, 10(2).
Iannone, R., & Nenni, M. E. (2013). Managing OEE
to optimize factory performance. Operations
Management, 31–50.
Ilie, G., & Ciocoiu, C. N. (2010). Application of
fishbone diagram to determine the risk of an
event with multiple causes. Management
Research and Practice, 2(1), 1–20.
Jain, A., Bhatti, R. S., & Singh, H. (2015). OEE
enhancement in SMEs through mobile
maintenance: a TPM concept. International
Journal of Quality & Reliability Management.
Kusnadi, E. (2011). Fishbone Diagram dan Langkah-
langkah pembuatannya. Diakses Dari
Https://Eriskusnadi.
Com/2011/12/24/Fishbone-Diagram-Dan-
Langkah-Langkah-Pembuatannya.
Rahmad, R., Pratikto, P., & Wahyudi, S. (2012).
Penerapan Overall Equipment Effectiveness
(Oee) Dalam Implementasi Total Productive
Maintenance (TPM)(Studi Kasus di Pabrik
Gula PT.“Y”.). Rekayasa Mesin, 3(3), 431–
437.